Gerimis Rindu

Jika hujan adalah rindu
Maka penantian adalah pelangi.
Dan..
Jika rintik adalah tangis.
Anggap saja aku menangis menantimu.



Kupejamkan mata, membiarkan buncahnya meneguk hangat aliran dari mataku. Ingin kubasah pada sejuknya yang tak pernah alfa. Tak pernah dusta, bahkan ia selalu ada untukku. disaat tak siapapun mengingatku.
Aku begitu menyukai hujan. Ia selalu membawa kesejukan. Dan selalu menawarkan rindu yang tak kunjung sirna. Rindu yang sama selalu terukir untuknya.
Lagi-lagi aku hanya menyeka butiran bening, yang sedari tadi terus mengalir mengenangmu. Disertai memoar indah bermunculan satu persatu.  
Aku ingin keadaan ini cepat berlalu. Ingin kembali beberapa bulan silam saat bersamamu. Saat canda tawa menghiasi hari-hari kita.
“tetap berdo’a kepada Allah dan meminta yang terbaik. Supaya Allah memberi kita ketabahan sayang...” kata-kata itu selalu terngiang ditelingaku, saat aku hampir hilang kendali. Saat kesedihan mulai merajut hari.
“ahh, kita memang seharusnya selalu bersabar suamiku sayang. Allah tau apa yang terbaik untuk kita.” Sambil menatap langit-langit kamar dan menahan sesak rindu yang mendera. Lalu tangis itu kembali pecah.

Aah, rindu ini tak terbendungkan.
Setiap malamnya akan selalu sama.
Selalu menantimu.
menanti kepulanganmu sayang...
Aku tetap merindu.


Rabbie..,
Mudahkanlah suamiku dalam berjuang.
Beri  beliau kelulusan. Dan cepat kembali ketanah air.
Karena kami saling merindui.


      

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar Sahabat

Blog List

Jumlah Pengunjung

About

Sumber : http://fatholthearseko.blogspot.com/2012/08/kumpulan-jam-islami.html#ixzz2UXFRyhZU

Blogger templates

https://a1.sndcdn.com/images/default_avatar_large.png?9556ac0

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Followers

Arsip Blog

Search This Blog

Keep Listening