Bahagia Itu Kamu

Bahagia itu sederhana.
Seperti saat ini hadirnya dirimu disisiku.
Penyempurna separuh hidupku.
Karena bahagia itu kamu.

Sayang.., jika impianku itu adalah kamu.
Maka izinkan aku untuk selalu memimpikanmu.
Walau kita dipisahkan oleh jarak dan waktu.
Namun bayangan nyatamu sungguh menyejukkan malamku.

Sayang.., meski dirimu tak terlihat kini.
Lamunanku akan dirimu tak terbantah.
Kadang pilu melihat diriku yang sekarang.

Sayang.., Kau menyuguhkanku bahagia.
Kau memberiku ketenangan.
Karena kamu adalah cinta.
Cinta yang tak pernah pupus ditelan senja.
Aku senantiasa bahagia bersamamu selamanya.




Aku Merindumu


Tahukah kamu
aku sungguh merindu.
Tanpa jeda.
Bahkan  tanpa kata.
Rindu selalu bersayap.
Selalu merentas jarak.

Tahukah kamu.
Rinduku  menggunung
Tak terbendung
Oleh apapun itu.

Tahukah kamu
Bahwa rindu menghagatkan hati.
Menenggelamkan kelelahan yang menanti.

Tahukah kamu.
Rinduku bagaikan air laut
Yang tidak pernah ada habisnya.

Tahukah kamu
Bahwa diri ini merinduimu.

Dengan segenap rasa tanpa jeda.

Cairo N Tripoly I'm In Love


Cinta.., kedengarannya sungguh membuat kita melayang bertamasya ke hamparan taman yang penuh bunga. Cinta identik dengan perasaan yang berbunga-bunga ketika kita dimabuk cinta atau kasmaran. Kehidupan yang kita jalani ini tak luput dari rasa cinta. Cinta anak kepada orang tua, suami kepada istri, cinta kepada negara, cinta kepada agama dan Cinta Allah dan Rasul-Nya.
Well.., mencintai dan dicintai sungguh indah, ketika kita tidak meletakkan cinta pada tempat yang salah. Dua tahun silam, ( jadi ingin bernostalgia ciee.. gayanya mantep bener).
Waktu itu, aku mengenalnya lewat sebuah media sosial yang sampai kini masih banyak di gunakan yaitu Fb. Setelah setengah tahun mengenalnya dan kita jarang berkomunikasi karena aku dan beliau mempunyai kesibukan yang sama. Kita masih sama-sama mengejar mimpi dan cita-cita yaitu menyelesaikan kuliah masing-masing. Kita hanya berteman biasa layaknya seorang sahabat.
Setelah selesai ujian akhir semester di musim panas. Secara tak sengaja kita chatting memekai yahoo massanger. Setelah pembicaraan yang panjang dan perkenalan singkat itu.
“bolehkah aku menjadi temanmu?” beliau berbicara dari arah seberang dengan menggunakan voice.
“iya, kita memang teman kan?” aku berbalik bertanya atau hanya ingin meyakinkannya. Bahwasannya kami memang benar-benar berteman.
“iya maksudku, kita menjadi teman dekat.” Selanya lagi meyakinkan pertanyaanku yang sungguh tak kumengerti apa maksud dari percakapan ini.
“kita memang teman dekat.” Kataku .
“maksudku, aku ingin lebih dekat lagi mengenalmu, menjadikanmu teman special dalam hidupku.” Ujarnya dari seberang sana dengan suara mantap.
Sesaat lamanya aku hanya diam. Lalu hening...
“haloo.., haloo.. masih di sana?” suara dari seberang terdengar samar-samar di telingaku.
“iyaa... masih.” Jawabku linglung. Karena memikirkan jawaban apa yang akan kuberikan.
“gimana? Boleh gak?” tanyanya lagi dengan penuh harap.  Supaya aku bisa menerimanya menjadi teman special dalam hidupku.
“aku pikir-pikir dulu ya?” kataku sore itu penuh kegalauan. Kutatap layar komputer hampa. Setelah percakapan yang panjang itu akhirnya kami saling berpamitan karena hari semakin senja.
Seminggu setelah itu, aku menemuinya lagi di chatting. Dia menanyakan pertanyaan yang sama. Aku mengatakan dengan jawaban tidak. Dia terlihat sedih dari nada suaranya yang kudengar. Pertama dia mengira, aku akan menerimanya dengan senang hati. Ternyata jawabanku membuatnya kecewa. Aku melakukan itu bukan berarti aku membencinya, justru karena aku takut. Takut pada diriku sendiri. Aku tidak siap untuk terluka. Seperti yang sudah-sudah, kata temanku orang-orang yang kita kenal di dunia maya tidak sesuai dengan dunia nyata, Berbalik 100 %. Apalagi aku mempertaruhkan hidupku dan menjatuhkan hatiku yang tak kutahu kepribadiannya seperti apa. Layakkah ia menjadi imamku nanti? Atau justru sebaliknya. Karena kami belum pernah bertemu.
Kepalaku pusing, galau. aku hanya menatap langit-langit kamar dan sesekali melihat kearah jendela. Suara angin gurun kentara di telingaku. Kulirik jam di dinding kamarku sudah menunjukkan tengah malam, namun mataku belum ingin kupejamkan.
Sebulan berlalu, dia masih tetap gigih meyakinkan aku. Tidak menyerah sama sekali. Walau dengan cuek, acuh tak acuh aku  menolaknya. Lima kali sudah aku menolaknya. Dia masih tetap berusaha untuk mendapatkan hatiku.
“aku serius ingin meminangmu, menjadikanmu sebagai pendamping hidupku dan ibu dari anak-anakku kelak. Aku sudah memikirkan semuanya. Walau aku harus membagi waktu untuk kuliah dan mencari nafkah untuk keluarga.” Ujarnya dari negara seberang dengan penuh bijaksana.
Aku semakin galau, hatiku seakan terombang ambing. Langkah apa yang mustiku ambil selanjutnya. Dia benar-benar serius. apalagi sudah menceritakan semua prihal menyukaiku kepada kedua orang tuanya. Dan orang tuanya ingin berbicara denganku melalu telepon. Setelah percakapan terakhir itu melalui komputer, aku kembali ke kamar dan menarik selimut. Aku diserang demam, dua hari terbaring lemah.
“yaa Allah yaa Rabbie... yang jiwaku selalu ada dalam genggaman-Mu. Tuntun langkahku ya Ilahi.. ke jalan yang selalu engkau Ridhai” aku terus meminta kepada-Nya segala yang terbaik di hidupku.
Akhirnya aku mengadu semuanya kepada Allah, dengan shalat istikharah. Apapun yang kurasakan, sedih, kecewa, gelisah, bingung. Akhirnya Allah memantapkan hatiku dan hatinya. Dan kami akhirnya menikah.
Allah telah menyatukan antara dua hati, meski kami berbeda daerah dan adat. Aceh-Bengkulu. Dan Allah lah menyatukan dua cinta. Antara Kairo dan Tripoly. Karena kami berkuliah di negara yang berbeda. Sungguh perbedaan ini adalah rahmah, menyatu dalam satu hati yaitu sama-sama mencintai Allah. Setelah itu aku benar-benar mencintainya. Aku selalu jatuh cinta pada suamiku, baik itu kelebihan dan kekurangan. Karena mencintai tak melihat kekurangan atau kelebihan. Karena masing-masing kami mempunyai kekuarangan dan kelebihan itu.

Yaa Rabbie... jadikan rumah tangga yang baru kami bangun ini selalu dibawah naungan-Mu sakinah, mawaddah, dan warahmah sampai ke jannah-Mu ya Allah. Satukanlah hati dan jiwa kami. Turunkanlah mahabbah-Mu kepada kami, tuntun keluarga ini ke jalan yang senantiasa Engkau ridhai dan titipkan kepada kami kebahagian ya Ilahi Rabbi.., sampai kesurga-Mu. Serta beri kami anak yang sholeh dan shalihah penghafal alqur’an. Amien Allahumma amien.
Do’a yang tidak pernah putus, kuhanturkan untuk suamiku yang tak kenal lelah berjuang. Lindungi suamiku ya Allah, dari segala keburukan dan jaga beliau dengan sebaik-baik penjagaan dari-Mu. Mudahkan segala perjuangan beliau thalabil ilmi di Libya. Beri beliau kenajahan dan izinkan beliau untuk cepat kembali. Karena kami begitu saling merindui.
 
Rabbi yassir walaa tu’assir, Rabbi tamim bil khair...
falillahu khairu haafidhaa wahuwa arhamurrahimiin...





Tak Sempurna


Jika kau menginginkan aku sesempurna bidadari.
Maka aku tak sesempurna itu.

Jika kau menginginkan gelimangan harta.
Maka itupun tak ada dalam diriku.

Jika kau menginginkan aku secerdas Aisyah.
Maka kau belum menemukan dalam diriku.

Jika kau menginginkan aku sesholehah para shahabiyah.
Maka hal itu belum kau temui dalam diriku.

Karena aku seorang wanita yang selalu belajar dan berusaha lebih baik.
Menghindari dari kata-kata tak ahsan.
Menjaga pergaulan.
Menjadi pribadi yang lebih baik.
Dan menjaga agar lebih dicintai Allah.

Maka maafkan aku yang tak sempurna.
Maafkan aku yang tak seperti impian indahmu.
Maafkan aku yang tak seindah mimpimu.
Maafkan aku Cuma wanita yang tak sempurna.

Tapi aku punya cinta yang sempurna.
Cinta yang berlandaskan cinta hanya karena-Nya.
Mencintaimu dengan sempurna, walau ketidak sempurnaanku.

Senja Tak Bernama


Menatap keheningan malam-Nya  yang luas tanpa bintang.
Sepertinya kerinduan ini akan terus mengalir mengisi sudut-sudut jiwa.
Yang kering kerontang, tanpa arah dan tujuan.
Namun sejenak terhenti, bermuhasabah diri.
karena jiwa dan nadi ini hanyalah milik-Nya.

Masihkah berpaling ? ketika cinta-Nya lebih indah dari segala Cinta?
Masihkah menangis sedih? Ketika hati di sentuh lembut kasih-Nya?
Sejuta tasbih tak mampu membalas segumpal bahagia hati yang Allah berikan.
Dimana tangis sepi berganti senyum yang memerahkan hati.
Selamat datang wahai senja tak bernama.
Menyambut dinginnya sang malam.
Yang menyerinai hati dan jiwa melalui dawai-dawai cinta.
Tumbuh merembak di taman hatiku dan hatimu, menjadi satu.
Datang sepaket cinta dari sang maha Pencipta.
Untukmu dan untukku.


Blog List

Jumlah Pengunjung

About

Sumber : http://fatholthearseko.blogspot.com/2012/08/kumpulan-jam-islami.html#ixzz2UXFRyhZU

Blogger templates

https://a1.sndcdn.com/images/default_avatar_large.png?9556ac0

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Followers

Arsip Blog

Search This Blog

Keep Listening